Ada Lilin Aromaterapi Dari Minyak Goreng Bekas Karya Mahasiswa UMM

Ada Lilin Aromaterapi Dari Minyak Goreng Bekas Karya Mahasiswa UMM Foto penulispenulis Berlyana

Malang, kabarwarta.id - Saat ini sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sedang melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Panti Asuhan Yatim At-Taufiq, Sanan, Malang.

Kegiatan yang merupakan pengganti KKN dimana melakukan pengabdian pada masyarakat selama kurang lebih satu bulan lamanya, mengangkat tema mengenai "Pemberdayaan Potensi Sumber Daya Manusia Panti Asuhan At-Taufiq Sanan untuk Membangun Ketahanan Pangan dan Entrepreneurship Menuju Era 5.0".

Salah satu program kerja yang diinisiasikan oleh kelompok mahasiswa tersebut adalah pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah.

Pembuatan lilin aromaterapi bermula dari minyak jelantah yang dirasa penting menurut mereka. “Untuk kondisi saat ini dimana sedang hangatnya isu mengenai kesehatan dan lingkungan. Minyak jelantah merupakan sumber radikal bebas yang dapat terserap di tubuh dan zat tersebut merupakan salah satu penyebab timbulnya kanker. Selain itu bagi lingkungan, limbah yang tidak diolah dengan baik akan menimbulkan pencemaran tanah dan air khususnya.” Ungkap Hafizhah, salah satu mahasiswa dari kelompok PMM UMM.

Minyak jelantah diketahui mengandung asam lemak trans yang melalui pemansan di suhu tinggi juga penggunaan secara terus menerus dan berulang.

Hal tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hanum (2016) bahwa minyak jelantah berdampak bagi kesehatan sebagai pemicu penyakit kanker dan jantung sehingga tidak layak lagi digunakan sebagai minyak untuk menggoreng makanan.

Selain itu, dikutip dari Haryono (2010) bahaya minyak jelantah terhadap lingkungan karena limbah minyak goreng/jelantah yang dibuang ke perairan juga dapat menyebabkan rusaknya ekosistem perairan karena meningkatnya kadar Chemical Oxygen Demind (COD) serta Biological Oxygen Demind (BOD) yang disebabkan tertutupnya permukaan air dengan lapisan minyak sehingga sinar matahari tidak dapat masuk keperairan, akibatnya biota-biota perairan mengalami kematian yang akhirnya akan mengganggu ekosistem perairan tersebut.

Sehingga dengan beberapa alasan tersebut akhirnya kelompok mahasiswa ini mengolah limbah minyak jelantah yang dihasilkan panti asuhan agar tidak mencemari lingkungan menjadi lilin aromaterapi yang dapat bernilai jual.

Diketahui bahwa lilin aromaterapi cukup popular saat ini karena mengeluarkan wangi yang lembut dan menenangkan sehingga dianggap bisa meredakan stres dan penat.

Lilin aromaterapi mengandung wewangian dari essential oil, seperti lavender dan bakarat serta wewangian lainnya. Aromaterapi juga terbukti dapat menurunkan kadar hormon kortisol, yaitu hormon yang berkaitan dengan respons tubuh terhadap stres.

Keterangan yang dihimpun dari Hafizhah, koordinator dari kegiatan PMM ini yaitu pembuatan lilin aromaterapi cukup mudah. Minyak cukup dipanaskan dan kemudian dicampur dengan paraffin.

Setelah itu masukkan beberapa tetes essential oil sesuai keinginan dan lilin siap untuk dicetak.

Biodata penulis

Nama: Berlyana Tri Astitisari

Alamat : Dsn. Simocoyo Ds. Simogirang Rt. 01 Rw. 01, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo 61264

No.hp : 085843841175

Email : berlyanatri16@gmail.com

Pekerjaan : Mahasiswi