Bantu Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga, IRT Dusun Di Malang Diberikan Pelatihan Abon Cabe Oleh Mahasiswa UMM

Bantu Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga, IRT Dusun Di Malang Diberikan Pelatihan Abon Cabe Oleh Mahasiswa UMM IRT bersama mahasiswa UMM dengan produk Abon cabe. Foto Muhammad Yunus

Malang, kabarwarta.id - Guna membantu meningkatkan tingkat ekonomi keluarga, IRT (ibu rumah tangga) di Dusun diberikan pelatihan oleh mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 30 gelombang 8 pengabdian pada msyarakat mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang yang melakukan program kerja di Dusun Lowok Leses, Desa Dengkol, Singosari, Kabupaten Malang, dan dibimbing langsung oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) ibu Chalimatuz Sa’diyah, SE, MM. 

Kegiatan pelatihan pembuatan abon cabai bersama ibu-ibu di dusun tersebut. Hal itu, adalah bentuk tindak lanjut dari hasil survey yang dilakukan oleh mahasiswa serta berdasarkan saran dari para tokoh masyarakat yang menginginkan agar kegiatan pengabdian tersebut saling memberikan manfaat. Sebagaimana hasil survey yang dilakukan oleh mahasiswa, bahwa dusun tersebut merupakan salah satu penghasil cabai terbesar di Kabupaten Malang dan belum adanya kreasi produk pertanian dari warga, maka kelompok 30 gelombang 8 pengabdian pada masyarakat oleh mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merasa penting memberikan pelatihan tersebut guna menambah nilai jual hasil pertanian dan daya kreativitas dalam mengolah hasil pertanian warga khususnya cabai.

Hal itu juga merupakan siasat yang disarankan oleh mahasiswa untuk menghadapi kondisi jika sewaktu-waktu harga cabai turun drastis. Abon cabai sendiri merupakan salah satu proses pengolahan cabai yang dilakukan dalam banyak proses.

Diantaranya, pengeringan cabai, penghalusan, pembumbuan, dan penggorangan atau penyangraian.Olahan produk tersebut tergolong dalam karakteristik produk kering dan tahan lama. A

bahan yang diperlukan adalah:

½ kg cabe keriting,

¼ kg cabe rawit,

10 siung bawang putih,

5 siung bawang merah,

2 sendok makan gula pasir,

1 sendok makan kaldu bubuk,

¾ sendok makan garam.

Setalah bahan tersebut disiapkan maka untuk membuatnya menjadi abon diperlukan beberapa tahap, diantaranya: Pertama keringkan cabai rawit dam cabai keriting (dapat menggunakan oven) atau dijemur di bawah sinar matahari kurang lebih selama 3 hari.

kedua, haluskan cabai yang telah kering dengan blender.

ketiga, siapkan bawang merah dan bawang putih yang telah dibersihkan.

keempat, siapkan penggorengan/tempat untuk menyangrai.

kelima, goreng bawang putih dan bawang merah keenam haluskan bawang putih dan bawang merah, campurkan cabai yang telah dihaluskan, kaldu, bubuh, bawang halus, gula, dan garam. haluskan kembali semua bahan, sampai benar-benar halus, dan selanjutnya abon cabai siap untuk disajikan.

Menurut salah satu tokoh masyarakat wanita dusun tersebut Ibu Nur Huda mengungkapkan.

“pelatihan ini adalah sinergi yang terbangun baik dari warga dan mahasiswa dalam mencari solusi bersama untuk meningkatkan daya kreativitas untuk pengolahan hasil pertanian, dan juga untuk membantu meningkatkan perekonomian warga setempat pada saat situasi kondisi seperti ini” kata Nur Huda.

Berhasilnya dilakukan kegiatan tersebut merupakan sebuah kebanggan bagi kelompok 30 gelombagn 8 pengabdian pada masyarakat oleh mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang, mengingat hal tersebut merupakan salah satu program kerja utama yang cukup mendapatkan perhatian besar dari masyarakat setempat. Sehingga bagi kedua belah pihak dapat dirasakan manfaatnya.

BIODATA PENULIS

Nama : Muhammad Yunus 

Alamat: Jl. Raya Sengkaling Gg. Sidorame 14 Malang Jawa Timur 

Pekerjaan : Mahasiswa