Berikut, Simak Rentetan Perbedaan Antara Pertamini Dan Pertashop

Berikut, Simak Rentetan Perbedaan Antara Pertamini Dan Pertashop Pertashop Ranggeh salah satu dari empat Pertashop di kabupaten Pasuruan. Foto Iwan dayat

Kabarwarta.id - Berikut ini serentetan perbedaan antara pertamini dan pertashop yang saat ini mulai bertebaran di wilayah kabupaten Pasuruan). Hal ini dipaparkan oleh koordinator Hiswana migas wilayah Pasuruan raya yang juga pemilik pertashop dan agen Elpigi bersubsidi kemasan 3kilogram.

"Pertamini tidak memiliki izin dari Pt. Pertamina dan BBM nya membeli dari SPBU. Pertashop memiliki izin dari Pt Pettamina dan juga dilengkapi Siup, TDP dan HO dari pemerintah daerah setempat serta BBM disuplai oleh Pt. Pertamina," kata Dwi Hardono, selasa (29/12/20).

Disamping perbedaan diatas, Pria berkacamata ini menjelaskan bahwa mesin pertamini bukan produk pabrikan yang memiliki izin serta sertifikasi keamanan.

"Mesin pertamini dibuat oleh bengkel dan pengisianya menggunakan drum yang ditempatkan dibelakang mesin hal ini rawan akan musibah kebakaran. Pertashop memiliki mesin dari pabrikan resmi serta tabung dengan standart SNI ditempatkan di dalam tanah sama dengan SPBU," tukas Dwi.

Mesin pertamini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak ditempatkan secara permanen. Hal ini berbeda dengan pertashop yang berada di lokasi permanen dan menjual bahan bakar jenis pertamax dan Dexlite.

"Ukuran dan akurasi takaran pertamini tidak pas, lain dengan pertashop yang sudah diuji oleh Disperindag dan juga Pt. Pertamina seperti halnya yang dilakukan di SPBU," ungkap Dwi.

Rentetan perbedaan lainya yakni, harga jual BBM jenis pertalite di pertamini Rp.9.000 per liter. Sedangkan dengan harga jual yang sama di pertashop bisa mendapatkan BBM jenis pertamax.

Selain itu, operator pertamini tidak memiliki seragam resmi dari Pt. Pertamina lain halnya dengan pertashop yang mengunakan seragam resmi lengkap bersama unsur safety pelindung lainya.

Perbedaan diatas otomatis juga berdampak pada segi modal yang dikeluarkan oleh pemilik pertamini atau pertashop. Dipasaran, mesin pertamini dijual dengan harga antara Rp. 10.000.000 hingga Rp.25.000.000 dengan perbedaan jumlah mesin operatornya sedangkan pertashop mencapai ratusan juta rupiah.

Mayoritas pertamini menjual BBM jenis pertalite dan pertamax juga ada beberapa yang menjual jenis solar.

"Petamini mendapatkan BBM dari tangan ketiga, dalam hal ini SPBU dan mereka membeli dengan harga standart SPBU ditambah beberapa persen tergantung dari kebijakan SPBU yang otomatis berpengaruh pada harga jualnya yang lebih mahal dari Pertashop dengan harga yang sudah dipatok oleh Pt.Pertamina dan pihak pemilik sudah mendapatkan prosentase di dalam harga tersebut," terang Dwi.

Saat ini sudah ada 4 pertashop yang beroprasi di wilayah Pasuruan raya. Pertashop Ranggeh di Desa Ranggeh kecamatan Gondang Wetan, pertashop Rowo Gempol di kecamatan lekok, pertashop Tutur di kecamatan Tutur dan pertashop Asem Kandang di kecamatan Kraton kabupaten Pasuruan.(dyt)