Cobek Kota Pasuruan Ditengah Pandemi, Omsetnya Naik Hanya Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W

Cobek Kota Pasuruan Ditengah Pandemi, Omsetnya Naik Hanya Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W Perajin gerabah di kelurahan Randusari kecamatan Gadingrejo kota Pasuruan. Foto ist

Kabarwarta.id - Cobek Kota Pasuruan Ditengah Pandemi Covid -19 omsetnya naik hanya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W.

"Sebulan ini ada kenaikan permintaan cobek di pengepul dan orang yang datang kesini untuk membeli karena mau peringatan Maulid Nabi Muhammad. Tapi sebelumnya dan nanti sesudahnya ya normal seperti sediakala," kata Satukah pembuat gerabah di kelurahan Randusari kota Pasuruan, Jumat (15/10/21).

Wanita lansia ini menuturkan bahwa kenaikan permintaan gerabah yang dibuatnya hanya untuk jenis cobek.

"Cobek yang paling dicari jenis biasa dikisaran harga Rp.3000,00 hingga 10.000 per cowek untuk tempat buah - buahan atau nasi dan kue saat peringatan Maulid Nabi Muhammad," terang Satukah.

Saat ini, Pengrajin Cobek di kota Pasuruan hanya tinggal segelintir orang yang tersebar di tiga kelurahan yakni Petahunan, Randusari dan Krapyakrejo kecamatan Gadingrejo kota Pasuruan.

Cowek dibuat dari tanah liat atau yang dikenal dengan lempug yang diambil dari lahan persawahan dan dicampur dengan bahan lainya seperti pasir halus dan air kemudian dibentuk menjadi cowek atau kerajinan gerabah yang lain seperti kendi, celengan, guci, Anglo, kuali dan tempayan.(dyt)