Corona Datang, MC Orkes Melayu InI Beralih Menjadi Tukang Las Akibat Sepi Tanggapan

Corona Datang, MC Orkes Melayu InI Beralih Menjadi Tukang Las Akibat Sepi Tanggapan Saiful dengan kesibukanya menjadi tukang las akibat Sepi job manggung (kiri) Ipunk saat manggung bersama OM Denista di Rembang Jawa Tengah (kanan). Foto Novan Arianto

Corona datang, Sepi order, Pembawa acara (Master Ceremony) yang malang melintang didunia orkes melayu, sering tampil di gelaran orkes melayu tekenal Jawa Timur, seperti Orkes melayu Denista dan Ardista. Saiful atau akrab dipanggil Ipunk kini ia menekuni profesi sebagai Tukang Las sejak awal pandemi, 2020 lalu di rumahnya, Desa Kanduruan, Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan.

Ia menekuni usaha ini seorang diri dan berawal dari hobi sebelum pandemi. Kini, telah menjadi pekerjaan utamanya dikala tidak ada job pembawa acara.

"Awalnya pekerjaan ngeLas ini dari hobi dan mencoba - coba, bisa, karena waktu itu ada peminat lambat laun jadi pekerjaan. " Kata Ipunk.

Keahlianya dalam bidang Las sebenarnya sudah ia dapatkan sejak duduk dibangku sekolah, kemudian vakum karena menekuni job pembawa acara.

Biasanya sebelum ada Corona, Ipung mengatakan jika saat Bulan Agustus ini, merupakan panen raya Job manggung, ramai dimana - mana. namun sayangnya hal itu semenjak tahun 2020 tidak ia dapatkan akibat larangan manggung selama pandemi.

Ia berharap, jika pandemi ini bisa segera berakhir. Menurutnya, konser kecil agar bisa diizinkan oleh pemerintah selama tidak dipanggung terbuka  meskipun dengan protokol kesehatan.

"Kami siap mematuhi peraturan dengan Prokes saat manggung, dengan personil terbatas dan penonton hanya tamu undangan namun jangan sampai dibubarkan dengan dalih penyakit menular," terang Dia.

Pria jebolan STM Trisakti Bangil ini menegaskan jika nasib yang dialaminya juga menerpa teman - temanya yang biasa manggung bareng, seperti tukang kendang, Keyborard, seruling, gitar serta penyanyi.

"Orkes tidak manggung otomatis tukang sound system, Lighting (lampu) juga sepi job akibat larangan manggung," tandasnya.

Saat ini, Jika ada tawaran manggung, Ipunk menuturkan dirinya bertindak selaku penyanyi pengiring bukan MC.

"Kalau electone tunggal ya menyanyi, itupun jarang karena yang punya hajat ketakutan khawatir hajatanya dibubarkan oleh petugas," tutur Ipunk.

Orkes Melayu (OM) saat manggung biasanya dilengkapi tujuh hingga sepuluh personil di panggung yang terdiri dari tukang gendang, symbal, Rytem, melodi, bas, seruling, keyboard, piano,  MC, penyanyi, petugas Lighting dan operator sound system.(Av)