Di Bawah Ancaman Virus Corona, Warga Masih melakukan Tradisi Mencuci Karpet Musolla Di Mata Air Umbulan

Di Bawah Ancaman Virus Corona, Warga Masih melakukan Tradisi Mencuci Karpet Musolla Di Mata Air Umbulan Warga mencuci karpet musolla di kolam mata air Umbulan kabupaten Pasuruan. Foto Istimewa.

Kabarwarta.id - Dibawah ancaman virus Corona, Warga Muslim di Pasuruan masih melaksanakan Tradisi cuci karpet musolla di mata air Umbulan, Desa Umbulan, Krcamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.

Penerapan physical distancing tidak berpengaruh bagi warga yang sudah rutin melaksanakan kegiatan ini Setiap menjelang Bulan Ramadhan.

Mata air terbesar di kabupaten Pasuruan ini dimanfaatkan warga untuk mandi dan mencuci di aliran air dari kolam mata air yang akan dimanfaatkan oleh proyek SPAM Umbulan.

"Mencuci karpet musolla merupakan tradisi  di lingkungan rukun tetangga tempat tinggal kami secara turun - temurun," Ungkap Muslik, Warga Desa Ranggeh, Gondangwetan, Pasuruan.

Tarif masuk kolam Umbulan yang tak resmi tak menyurutkan warga untuk mencuci karpet meskipun harus merogoh uang dikantongnya untuk membayar uang parkir motor dan mobil.

Muslik mengaku, bahwa meskipun ada himbuan untuk tidak menggunakan karpet di musolla secara masal, Pihaknya menjelasakan bahwa penerapan jarak untuk jamaah di musolla tempatnya tetap diberlakukan.

"Karpet tetap digunakan dengan menjaga jarak saat sholat di musolla dan karpet rutin dibersihkan dengan penyemprotan cairan disinfektan untuk menghindari virus korona," Jelasnya.

Karpet musolla yang dicuci selanjutnya akan digunakan untuk sarana ibadah selama bulan suci Ramdhan 1441 Hijriyah termasuk melaksanakan sholat berjamaah Tarawih.

Selain mencuci di aliran sungai yang keluar dari kolam mata air Umbulan, Warga juga masih memadati kolam di sumber mata air yang airnya nantinya akan disedot dan dinikmati warga kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.(dyt)