Dokar Stasiun Pasuruan Tetap Eksis Di Era Milenial

Dokar Stasiun Pasuruan Tetap Eksis Di Era Milenial Dokar Stasiun Pasuruan Di Jalan Brigjen Katamso kota Pasuruan

Dokar Stasiun Pasuruan Tetap Eksis Di Era Milenial

Kabarwarta

Dokar stasiun kota Pasuruan masih tetap eksis dan tetap diminati penumpangnya di era milenial ditengah gerusan angkutan umum bermotor maupun kendaraan berbasis sistem online.

Andong dan Delman merupakan nama lain dari Dokar khas kota Pasuruan yang saat ini memiliki tiga rute dan tetap diminati oleh penumpang ibu rumah tangga dan anak-anak.

" Saat ini rute yang tersisa dan masih diminati penumpang yakni stasiun pasar besar kota Pasuruan menuju ke Kelurahan Tambaan- Gadingrejo dan pasar Bendungan kecamatan Kraton kabupaten Pasuruan," kata Supaat, kusir dokar di stasiun kota Pasuruan, Jum'at (30/11/18).

Sekali jalan, Dokar mampu mengankut hingga 5 penumpang dengan barang beserta seorang kusir. Tidak ada tarif khusus pada angkutan ini, Namun menurut para pelangganya berkisar antara Rp.3.000 hingga Rp. 10.000 bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang.

" Naik dokar lebih aman dan murah daripada angkutan lainya," ujar Sulama warga kelurahan Tambaan, kecamatan Panggungrejo kota Pasuruan.

Selain digunakan untuk mengangkut penumpang, Dokar juga digunakan untuk mengangkut barang mebeler dari para pengrajin menuju pasar mebel Bukir dan Randusari kota Pasuruan.

Di kabupaten Pasuruan, Dokar yang tersisa berada di kecamatan Nguling dan biasa mangkal di sekitar pasar Nguling dengan rute di Desa di daerah pantai utara seperti Ke Desa Nguling Kedawang dan Watuprapat, (dyt).