Kabarwarta.id - Puluhan guru SDN Gentong yang terdiri dari ASN, PTT, GTT berjumlah 26 orang (minus korban tewas Sevina Putri Arsy Wijaya) mulai beraktifitas di sekolah yang ambruk pada 5 November 2019 kemarin.
"Hampir semua dewan guru masuk, dan lagi rapat di ruang guru," kata Juned, Satpam SDN Gentong, kamis (7/11/19).
Selain pengajar di sekolah dasar ini, di dalam lingkungan sekolah juga bersiaga puluhan Tagana (taruna siaga bencana) dari Dinas Sosial kota Pasuruan serta pihak dinas pendidikan kota Pasuruan.
Garis police line yang dipasang oleh satreskrim polres Pasuruan kota juga belum dilepas yang berada di depan pintu gerbang dan empat ruang kelas yang roboh di SDN Gentong.
Sebanyak empat ruang kelas, yakni kelas 2a, 2b, 5a dan 5b ambruk pada selasa 5 November 2019 pukul 8.15 wib dan menewaskan seorang guru dan satu siswi kelas 2b serta memakan korban 2 luka berat dan 4 luka sedang serta 5 luka ringan.
Hingga hari ini, enam orang siswa dan siswi masih dirawat secara intensif di RSUD R. Soedarsono kota Pasuruan. Dua diantaranya yakni Abdul Mukti (11) dan Dina Hilda (10) pasca menjalani operasi karena me galami patah tulang di kakinya.
"Abdul Mukti patah pada paha kiri, dan Dina Hilda patah di jari kaki kanan dan sudah menjalani operasi pada 5 November kemarin. Saat ini dirawat di ruang mawar kamar 9 dan kamar 11," ujar Dyah Lucyana, Humas RSUD. R. Soedarsono kota Pasuruan.(dyt)