Keadilan Untuk George Floyd Dan Pembelajaran Untuk Indonesia

Keadilan Untuk George Floyd Dan Pembelajaran Untuk Indonesia Foto penulis : Agung Wijaya Kusuma

Kabarwarta.id - Keadilan Untuk George Floyd dan Pembelajaran Untuk Indonesia

Oleh : Agung Wijaya Kusuma

Beberapa hari kemarin, masyarakat Amerika Serikat dikejutkan dengan pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam yang dicekik oleh aparat keamanan dengan lutut ditengah jalan hingga kehabisan nafas.

Fenomena tragis ini terjadi karena George Floyd dituduh menggunakan uang kertas palsu, detik-detik penangkapan dan pembunuhan terhadap George Floyd ini sempat terekam kamera dan tersebar diseluruh dunia melalui media sosial.

Hal ini serentak memicu kemarahan publik di Amerika Serikat hingga menimbulkan aksi-aksi protes hampir diseluruh penjuru Amerika Serikat. Hingga saat ini massa pembela George Floyd terus melakukan demonstrasi dijalan menuntut keadilan, demonstrasi besar-besaran ini sempat menimbulkan kekacauan dibeberapa kota seperti Minneapolis, New York, Atlanta hingga Washington DC.

Keadaan yang cukup kacau akibat aksi-aksi protes yang menuntut keadilan untuk George Floyd ini sempat membuat pemerintah harus menutup Gedung Putih, hal tersebut juga didukung oleh adanya pergerakan massa yang mendekati pusat pemerintahan Amerika Serikat itu.

Keadaan yang terus saja memburuk membuat Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat memilih untuk mengambil keputusan dan tindakan yang tegas, ia memerintahkan untuk menangkap para demonstran yang memicu perbuatan rusuh dan yang lebih ekstrim lagi, Trump mengancam akan menembak pelaku yang membuat kerusuhan pada saat demonstrasi.

Polisi yang mencekik George Floyd tersebut kebetulan adalah orang kulit putih, sehingga masyarakat Amerika melihat fenomena pembunuhan tersebut sebagai salah satu kejadian diskriminasi dan ketidakadilan terhadap ras kulit hitam di Amerika Serikat.

Polisi keji itu sekarang telah dipecat dan ditahan, tetapi masyarakat diseluruh Amerika Serikat yang mendukung keadilan untuk George Floyd dan keluarga George Floyd sendiri menuntut pelaku untuk diadili dengan sanksi yang tegas dan tentunya adil.

Tidak hanya melakukan demonstrasi dijalan-jalan Amerika Serikat, para pendukung George Floyd juga menggaungkan tagar #JusticeForFloyd (keadilan untuk Floyd) dan #BLACK_LIVES_MATTER yang menggambarkan bahwa nyawa orang kulit hitam juga sama berharganya dengan nyawa orang kulit putih, tagar tersebut serontak menjadi trending dimedia sosial.

Aksi solidaritas ini juga banyak digaungkan oleh para artis-artis papan atas Amerika Serikat yang juga menentang aksi pembunuhan keji yang harus menghilangkan nyawa George Floyd. Fenomena keji tersebut seakan-akan menyatukan masyarakat Amerika Serikat untuk bergerak bersama atas nama solidaritas dan hak asasi manusia, fenomena yang dapat membuka mata kita semua terhadap rasa kemanusiaan.

Tidak hanya masyarakat Amerika Serikat saja yang dibuat marah dan sedih atas fenomena tersebut, tapi masyarakat diseluruh dunia juga merasakan hal yang sama apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari seluruh penjuru dunia dengan cepat.

Saya sendiri merupakan salah satu orang yang sangat mendukung keadilan untuk mendiang George Floyd, orang yang melakukan perbuatan keji terhadap George Floyd haruslah dihukum berat dan seadil-adilnya.

Disini adalah hak kita untuk marah, hak kita untuk menuntut keadilan dan hak kita untuk mendapatkan titik terang atas fenomena keji tersebut. Tetapi, dalam menyampaikan pendapat melalui demonstrasi ataupun sekedar berpendapat dimedia sosial haruslah tetap mengikuti etika yang berlaku sehingga tidak menimbulkan kekacauan maupun kerugian.

Sesuatu yang baik haruslah disampaikan dengan baik pula untuk mendapatkan hasil dan respon terbaik. Semoga keadilan untuk George Floyd benar-benar tercapai. Lalu, apa saja pembelajaran yang dapat masyarakat Indonesia petik dari fenomena pembunuhan George Floyd tersebut? Tentunya sangat banyak pembelajaran yang dapat kita petik.

Indonesia merupakan negara yang multikultural, kita semua berasal dari berbagai ras, suku, bangsa dan agama layaknya Amerika Serikat namun lebih kompleks dan beragam.

Kejadian diskriminasi dan ketidakadilan berdasarkan ras tentunya juga dapat terjadi di Indonesia, layaknya fenomena-fenomena konflik SARA yang dahulu pernah terjadi dan menyisakan luka. Fenomena yang saat ini terjadi di Amerika Serikat merupakan pembelajaran berharga yang dapat kita lihat, fenomena yang dapat membuka mata kita bahwa diskriminasi karena ras merupakan hal yang sangat buruk.

Memegang semboyan “Bhineka Tunggal Ika” dan memupuk ikatan solidaritas antar sesama juga sangat perlu untuk dilakukan. Kita selaku masyarakat Indonesia harus memiliki kesadaran dan kepercayaan akan kebenaran bahwa semua manusia diciptakan setara, bahwa manusia dikaruniai oleh Sang Pencipta dengan hak mutlak yaitu hidup, kemerdekaan dan kebahagiaan.

Kesetaraan hak dalam bidang hukum, ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan hingga politik merupakan hak semua warga masyarakat Indonesia tanpa mempedulikan agama, suku, bangsa, jenis kelamin, warna kulit dan ras kita.

Semoga fenomena keji seperti pembunuhan George Floyd tidak akan terjadi di Indonesia. Mari kita wujudkan Indonesia tanpa diskriminasi dan ketidaksetaraan berdasarkan agama, suku, jenis kelamin, warna kulit hingga ras. Bersama kita menuju Indonesia yang lebih baik.

Biodata Singkat Penulis

Nama : Agung Wijaya Kusuma

Pekerjaan : Mahasiswa FISIP Sosiologi UMM Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

E-mail : awkusuma03@gmail.com