Kenalkan, Cafe Laut Semare, Wisata Pantai Pasuruan Mirip BJBR

Kenalkan, Cafe Laut Semare, Wisata Pantai Pasuruan Mirip BJBR Tempat wisata 'Cafe Laut Semare' di pesisir pantai utara desa Semare, kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan. Foto Iwan dayat

Kabarwarta.id - Ada nuansa mirip BJBR di laut Desa Semare, kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan. Tempat yang dicetak berlabel 'Cafe Laut Semare' berada tepat di ujung pantai utara yang berada di desa ini.

Area berbentuk jembatan kayu dan bambu yang menuju galangan perahu nelayan, semenjak 15 September 2019 dikembangkan menjadi area wisata pesisir dengan suguhan Sun rise dan hutan bakau.

Stigma negatif terkait pesisir pantai utara kabupaten Pasuruan  yang kumuh, tidak melekat di tempat ini, sampah di ujung pantai hingga ke anjungan perahu nelayan, nyaris tidak ada.

"Cafe laut semare dikelola oleh Bumdes (badan usaha milik desa) melalui unit usaha yakni Pokdarwis," kata M. Samian selaku Direktur Bundes, Desa Semare, kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan.

Selain dibangun atas inisiatif pemuda desa, dan ditopang oleh dana CSR dari HCML (Husky-CNOCC Madura Limate). Tempat ini juga dikembangkan melalui dana desa Semare.

Pengunjung  tempat wisata ini tidak dibebani dengan tiket masuk area wisata ini, hanya dibebani biaya parkir untuk motor. "Kedepan, kami akan menambah area wisata ini dengan kebun Labu, yang saat ini dalam tahap pembangunan. Dan beberapa spot foto di area bibir pantai," imbuh Samian.

Saat ini, hanya pengunjung yang menggunakan motor yang bisa mencapai tempat ini." Sementara ini hanya pengunjung motor yang bisa mencapai lokasi, untuk mobil nantinya akan lami siapkan lahan parkir," ujar Samian.

Tempat ini memiliki stan makanan dan minuman khas pesisir kabupaten Pasuruan, seperti sate kerang, kepiting lada hitam, berbagai macam olahan ikan, cumi-cumi dan beragam minuman modern seperti, milk shake, juz, coffe tubruk dll dengan harga yang terjangkau.

Tempat wisata ini menurut Samian lebih bertumpu pada Edukasi, "Dalam konsep dan lainya, kami bekerjasama dengan Universitas Brawijaya dan tempat ini sudah disurvey oleh dinas pariwisata kabupaten Pasuruan guna akan dikembangkan lebih lanjut," pungkas Samian.

Minimnya fasilitas ditempat ini seperti toilet, dan tempat sampah membuat pengunjung hanya sekedar numpang foto selfi kemudian pulang.

Mayoritas pengungjung di tempat ini berasal dari warga desa sekitar Semare, seperti Kraton, Kalirejo, Bendungan dan kota Pasuruan.(dyt)