Masuk Top 12 Startup Kewirausaan Tingkat Nasional, Siswa Jombang Diganjar 75 Juta Rupiah

Masuk Top 12 Startup Kewirausaan Tingkat Nasional, Siswa Jombang Diganjar 75 Juta Rupiah Flemmo, musisi muda kabupaten Jombang. Foto Alfath

Jombang, kabarwarta.id - Siswa MAN 1 Jombang ‘Top 12 Startup’ Kewirausahaan Nasional EWC Dapat Rp 75 Juta Grand final Entrepreneurship World Cup (EWC) Indonesia selesai digelar minggu lalu, (23/7/2021).

Ada 12 finalis nasional terpilih sebagai Top Startup Entrepreneurs. Acara prestisius ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno.

Event dibuka oleh pendiri ASEAN Youth Organization (AYO), Senjaya Mulia dan perwakilan The Global and Leaderships Foundation, Ekaterina Leonenkova. Senjaya mengucapkan selamat kepada para finalis yang lolos melanjutkan ke babak penyisihan akhir sebelum mereka mewakili Indonesia di kompetisi tingkat ASEAN dan tingkat dunia.

Menariknya, diantara finalis ada peserta termuda yang masih duduk di bangku SLTA. Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa (17), siswa kelas XII Bahasa MAN 1 Jombang Jawa Timur mewakili Flemmo Music, mengusung bidang ekonomi kreatif yaitu produksi musik digital. Ia merupakan musisi muda berbakat yang aktif memproduksi musik digital sejak duduk di bangku SMP.

Awalnya, ia belajar komposisi musik klasik secara autodidak melalui channel YouTube sejak kelas 6 SD. Kini, Ia menguasai komposisi musik, perekaman suara, audio engineering, sound designing, mixing, dan mastering menggunakan software FL Studio.

EWC merupakan kompetisi bergengsi yang telah mendukung lebih dari 300,000 pengusaha dari 200 negara dan menyediakan hadiah uang tunai hingga 2 juta USD kepada para pemenang kompetisi ini. Tidak hanya hadiah uang tunai, ajang kompetisi ini juga menjadi ajang untuk saling berbagi informasi tentang pendanaan usaha dari para investor.

“Semua Top 12 Startup mendapat penghargaan 5000 US Dollar dalam bentuk layanan/credit Amazon Web Service (AWS). Dengan menggunakan AWS, finalis dapat mengembangkan startup berbasis digital diantaranya untuk membuat komputasi online, website, aplikasi, database, cloud, dan server”, ujar Senjaya.

Penghargaan senilai US $5000 atau setara Rp 75 juta tidak dapat diuangkan. Namun, finalis dapat menukarkannya dalam bentuk AWS Activate Credits yang berlaku selama 2 tahun sejak diaktivasi.

“AWS Activate Credits ini merupakan hadiah yang out of the box, karena bisa digunakan untuk mengembangkan startup, mengikuti pelatihan khusus, dan bertukar pikiran antar startup dalam forum komunitas AWS”, tegas Senjaya.

Sandiaga Uno dalam sambutannya menegaskan, startups telah meningkatkan produktivitas ekonomi melalui inovasi dan meningkatkan inklusivitas untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), membuka potensi budaya dan alam yang belum tereksplor, dan juga meningkatkan kekuatan kompetisi kita di kancah regional maupun internasional.

Ia pun mengaku senang karena kegiatan ini berjalan seiring dengan program pemerintah yang bertujuan untuk mengenalkan usaha startup Indonesia ke internasional.

Sandiaga mengucapkan terima kasih kepada para finalis. "Terima kasih kepada finalis, terima kasih Flemmo musisi muda", ucapnya. Dalam presentasi EWC, Alfath memaparkan aktivitasnya di dunia musik. “Saya fokus pada produksi musik digital dengan memadukan berbagai aliran dan menuangkan berbagai kisah inspiratif ke dalam lagu. Saya mengintegrasikan konsep suara yang detail untuk membangkitkan perasaan atau emosi sehingga pendengar berimajinasi seolah mereka tenggelam dalam suatu tempat, waktu, situasi, dan suasana imajiner”, ujar Maharsyalfath yang kerap dipanggil Alfath Flemmo.

Pemuda kelahiran Jombang 3 Februari 2004 ini mengatakan albumnya beraliran instrumental-orchestra “Dynamic” (2021) dan “The Beginning of Us” (2020) tersedia di streaming utama Spotify, YouTube, Apple, Amazon, Deezer, dan platform musik digital lainnya. Alfath menegaskan salah satu tantangan terbesar adalah pembajakan musik yang masih merajalela. "Pembajakan menghambat perkembangan industri musik di Indonesia.

Hal ini tentunya menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas produksi, penurunan apresiasi masyarakat terhadap musik, dan penurunan minat investasi di bidang ini. Pelaku industri musik optimis karena Kemenparekraf memberikan fasilitas perlindungan HKI sehingga dapat menekan pembajakan, menginisiasi pembentukan inkubator musik, membuka akses permodalan bagi industri musik, membangun ekosistem bisnis musik yang sehat, dan program lainnya", jelas Alfath.

Berkaitan dengan musik, Alfath juga aktif mengikuti kegiatan internasional diantaranya Istanbul Youth Summit (IYS) 2021 di Turki, Global Anthem Competition untuk Youth for Understanding (YFU), dan Yale Young Global Scholars (YYGS Connect), UNESCO Youth Multimedia Competition, dan UNESCO Center for Peace International Model United Nations (IMUN) Conference. "Saya menciptakan jingle lagu Istanbul Youth Summit 2021 yang diselenggarakan di Turki pada 22-25 Maret 2021 lalu", pungkasnya.

Presentasi  dalam bahasa Inggris didokumentasikan di channel EWC pada detik 4086 sebagai berikut: https://youtu.be/ttXlnWmw82o?t=4086(Af)