Pernah Dirawat Di RSJ, Pria Ini 'Mencangkul' Muka Adiknya Hingga Tewas Di Pasuruan

Pernah Dirawat Di RSJ, Pria Ini 'Mencangkul' Muka Adiknya Hingga Tewas Di Pasuruan AIPTU Harnadi (kiri) dibantu dua anggota Patwal dan satu anggota TNI mengamkan pelaku pembunuhan di Desa Pandean, Rembang, Pasuruan. Foto Istimewa.

Pria yang diketahui bernama M. Safirudin(33) muka dan tubuhnya penuh darah segar pasca 'Dicangkul' mukanya oleh kakaknya, Mustofa (40) hingga tewas dirumahnya, Pandean, Rembang, Pasuruan (25/1/21).

Pelaku, Mustofa (40) yang diketahui pernah dirawat di Rumah sakit jiwa (RSJ) membunuh adiknya yakni, Safir dengan menggunakan cangkul.

"Sudah dua kali ,Sekitar tahun 2017 dan 2018 Pelaku yang merupakan kakak kandung korban memang pernah masuk rumah sakit jiwa,” tutur Nur Hasan, Kepala Dusun Jati, Desa Pandean, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.

Kejadian ini baru diketahui oleh ibu Korban, Puniah (60) sepulang dari ladang bersama suaminya, Salamun sekitar pukul 10.30 wib yang berteriak histeris mendapati anaknya berlumuran darah di lantai rumahnya. Sontak, Teriakan Puniah mengundang massa yang berdatangan ke lokasi kejadian perkara. Akibat tebasan Cangkul oleh pelaku, wajah korban penuh luka dan darah hingga membuat muka korban rusak.

"Terdengar suara orang berteriak, Sontak kami datang dan mendatangi rumahnya," Kata Fathoni, warga Pandean, Rembang, Pasuruan.

Pasca mendapati korban bersimbah darah, Fathoni bersama warga lainya beranjak melaporkan kejadian ini ke pos Lantas Pier, Rembang, Pasuruan.

Laporan warga kemudian ditindaklanjuti oleh Polisi lalu lintas dibantu TNI melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diketahui melarikan diri di sekitar jalan raya Pasuruan - Surabaya.

Upaya petugas yang melakukan pengejaran akhirnya membuahkan hasil, tepatnya di Dusun, Pandelegan, Desa Raci, Kecamatan Bangil , sekitar pukul 11.30 WibTim gabungan Polisi Lalu lintas bersama TNI menemukan pelaku di tepi jalan raya Pasuruan-Surabaya.

"Saat akan diamankan, Pelaku berusaha menyerang petugas, dengan cangkul, Celurit dan bodeng, yang dibawanya, Mau ditangkap, tapi malah menyerang," kata Harnadi, Kepala Pos Lantas Pier.

Pasca tembakan ke langit dikeluarkan oleh petugas, membuat ciut nyali pelaku. Ia menyerah dan tak lagi melakukan perlawanan. Namun, Amuk massa tak dapat dihindari karena petugas yang mengamankan tiga orang dibantu satu anggota TNI.

Namun, warga yang berada di lokasi, geram dan melakukan aksi baku hantam kepada pelaku. Kemudian Petugas, berusaha mengamankan tersangka dan memborgolnya. Dengan keadaan tangan diborgol dan penuh luka lebam, Pelaku dilarikan ke RSUD Bangil, untuk mendapatkan perawatan.Karena, luka yang didapatinya, imbas dari amukan massa.

Dilain tempat, terkait kejadian ini,Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adrian menerangkan, masih mendalami kasus pembunuhan tersebut.

Pihaknya belum bisa memastikan motif dari tindak pembunuhan ini. Termasuk adanya indikasi gangguan kejiwaan yang kemungkinan dialami pelaku.

“Kami masih mendalami motif terduga pelaku. Kami juga tidak bisa memastikan, apakah terduga pelaku, mengalami gangguan kejiwaan. Karena, hal itu harus dibuktikan oleh tenaga ahli," Terangnya.(dyt)