Pasuruan, kabarwarta.id - Sebanyak 21 orang diperiksa terkait dugaan bullying yang menimpa Ns salah satu siswa kelas XI SMUN 4 Kota Pasuruan.
"Dua puluh satu orang diperiksa sebagai saksi mereka terdiri dari 18 siswa dan 3 orang guru," Kata AIPDA Junaidi selaku Kasi humas Polres Pasuruan Kota, senin (2/9/24).
Terkait 18 siswa, Junaidi mengungkapkan bahwa mereka berasal dari satu sekolah.
"kemudian rencananya akan memeriksa Korban dan koordinasi dengan Rumah Sakit terkait VER Psikiatrikum," terangnya.
Disinggung terkai pemeriksaan lanjutan, Kasi humas menerangkan bahwa pihaknya akan meminta keterangan dari dokter Rsj Radjiman Lawang, Kabupaten Malang.
"Dokter kemungkinan baru besok dimintai keterangan," imbuhnya.
Terkait bullying, Salah satu Phisikolog, Veny Hidayat menjelaskan bahwa hal ini bisa saja terjadi pada siapapun bukan hanya murid di sekolah bahkan di dunia pekerjaan atau dalam komunitas tertentu bisa terjadi builying.
"Awalnya bisa dari ejekan, guyonan namun berlebih kemudian dilakukan bukan hanya satu pelaku namun rame - rame akhirnya korban mengalami depresi ringan dan merasa mendapat tekanan yang bisa berakibat menjadi depresi berat atau tingkat stress yang tinggi," jelasnya.
Kasus ini mencuat pasca korban Ns mengalami depresi yang diduga pasca dibuly oleh teman - temanya dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan.
Hal ini kemudian ditindaklanjuti oleh kakak korban yang melaporkan kasus ini ke Polres Pasuruan Kota yang didampingi oleh Komnas perlindungan anak provinsi Jawa Timur.
Dari informasi yang dikumpulkan, beberapa terduga pelaku maupun korban berasal dari sekolah yang sama dan sebelum masuk ke SMUN 4 diduga bullying ini sudah terjadi semenjak di SMP.(dyt)