Probolinggo Kekurangan Tenaga Pengajar, Mahasiswa PMM UMM Bantu TPQ Di Desa Muneng

Probolinggo Kekurangan Tenaga Pengajar, Mahasiswa PMM UMM Bantu TPQ Di Desa Muneng Bantuan fasilitas cuci tangan dari mahasiswa PMM UMM.

Probolinggo, Kabarwarta.id - Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang atau PMM UMM menjadi suatu kegiatan yang cukup dinantikan oleh masyarakat pada beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Probolinggo.

Mahasiswa PMM UMM yang tergabung dalam kelompok 69 memilih Desa Muneng sebagai lokasi PMM. Hal ini dikarenakan Desa Muneng membutuhkan beberapa support terkait pengembangan kualitas desa, baik secara fasilitas maupun sumber daya manusianya.

Probolinggo merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Probolinggo dibagi menjadi dua wilayah yaitu Kota dan Kabupaten. Lokasi PMM 69 yang dilakukan oleh mahasiswa UMM terletak di Kabupaten Probolinggo tepatnya di Desa Muneng, Kecamatan Sumerasih.

Secara umum, kondisi desa tidak begitu terlihat tertinggal jika dibandingkan dengan beberapa desa lainnya yang ada di Probolinggo.

Namun, sejak adanya pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi titik awal merosotnya beberapa aktivitas yang umumnya dilakukan setiap harinya. Dari sektor pendidikan non-formal terdapat Taman Pendidikan Al-Qur’an sebagai salah satu platform edukasi untuk anak-anak dapat belajar dan mengenal agama cukup terdampak sejak pandemi Covid-19.

TPQ yang menjadi pilihan mahasiswa PMM UMM 69 adalah TPQ Haflatul Imtihan yang terletak di Desa Muneng dengan Ustad Malik sebagai pemilik sekaligus ustadz yang mengajari anak-anak mengaji. Karena jumlah santri yang cukup banyak dan terbatasnya tenaga pengajar, mahasiswa PMM UMM 69 berkoordinasi dengan Ustadzah Rofiq untuk membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setiap harinya.

Ustadzah Rofiq menyambut dengan hangat yang membuat mahasiswa PMM UMM 69 berharap dapat bekerja sama dengan baik selama 6 kali pertemuan mengikuti jadwal acara.

Pertemuan pertama mahasiswa PMM UMM 69 menekankan pada maksud kedatangan sekaligus perkenalan anggota dengan pengurus dan santri TPQ Haflatul Imtihan. Pertemuan kedua memberikan bimbingan tajwid dan al-qur’an serta fasilitas bak air dan sabun cuci tangan. Pertemuan ketiga memberikan masker gratis kepada setiap santri.

Pertemuan keempat melakukan bimbingan tajwid sekaligus review. Tersisa dua pertemuan lainnya yang diharapkan dapat dimanaatkan semaksimal mungkin. Selama bimbingan berlangsung sejak hari pertama, mahasiswa PMM UMM 69 mendapatkan support dari beberapa pelaku bisnis di Probolinggo untuk konsumsi santri.

UMKM yang memberikan konsumsi diantaranya; Yogurt.oc (Pasuruan) 100 pcs yogurt, Capcin Ipeh (Probolinggo) +20 cup minuman, Perwakilan DPRD (Pasuruan) +200 masker, BabalaTi (Probolinggo) +10 cup minuman, konsumsi lainnya kami dapat dari beberapa donator yang telah menyisahkan sebagian rejekinya kepada kami sebagai perantara dari mereka.

Hal ini menjadi suatu kondisi yang perlu diperhatikan mengingat usia anak-anak yang sangat bagus apabila diedukasi dengan hal-hal yang positif. TPQ menjadi salah satu platform yang baik untuk anak-anak dalam mengenal lebih jauh agamanya dan belajar untuk bersosialisasi dengan baik kepada sesama. Mahasiswa PMM UMM 69 berharap dengan adanya support tenaga dari anggota PMM yang terlibat dapat memberikan cerita baru dan menjadi titik kebangkitan TPQ Halatul Imtihan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya.

Selain itu, mahasiswa PMM UMM 69 juga berharap kedepannya akan ada volunteer di dekat lokasi TPQ sehingga santri merasa mereka tidak kekurangan tenaga pengajar untuk belajar bersama. Imam Bustomi selaku penanggung jawab program bimbingan tajwid dan al-qur’an PMM UMM 69 mengatakan

“Kami sangat senang dapat turun langsung ke TPQ Halatul Imtihan dengan melihat realitas yang ada. Kami berharap kehadiran kami dapat memicu semangat mereka untuk terus belajar meskipun situasi memaksa kami untuk mengurangi aktivitas di luar rumah” tutupnya.

NAMA ANGGOTA :

Sabila Zahra Umamy : Koordinator Kelompok Cynthia Novel :

Bendahara : Millenia Abiratin Nur Fajid :

Sekretaris :Dendy Haqi Perkasa

Perlengkapan :Imam Bustomi

Publikasi dan Dokumentasi