Pasuruan, kabarwarta.id - Salah satu walimurit di sekolah yang diduga terjadi bullying bercerita tentang korban yang ternyata termasuk anak pintar mengaji.
""Ns pintar anaknya mas, pintar mengaji dan sebelumnya pernah cerita kepada saya terkait perlakuan kedelapan temanya kepadanya," Ujar Ev salah satu walimurit, Selasa (27/8/24).
Ia menjelaskan bahwa Ns sebelumnya merasa ketakutan untuk masuk ke sekolah karena takut bertemu dengan kedelapan temanya yang diduga terlibat builying.
Ditempat yang sama, Putut Cahyono selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang kesiswaan mengungkapkan bahwa pihaknya semenjak kelas X sudah melakukan pengawasan kepada korban maupun kedelapan temanya yang beberapa anak merupakan teman sewaktu SMP.
"Dari pihak sekolah sudah maksimal, setiap kasus yang dihadapi korban maupun pelaku sudah kami panggil mulai kelas X dan di kelas XI ini baru sekali kejadianya," Ujar Putut Cahyono.
Terkait aksi bullying, Putut menjelaskan bahwa sebelumnya pihaknya sudah mengeluarkan 3 siswa teman korban yang terlibat pada 22 Agustus 2024.
"Selanjutnya menurut petunjuk Kepala cabang dinas semua pelaku akan dipindahkan," jelasnya.
Pihak sekolah mengungkapkan bahwa sudah memanggil kepada walimurid dan sudah melakukan koordinasi dengan cabang dinas terkait bullying yang menimpa Nz.
"Yang 5 dan ada tambahan 2 dari PPA dan model builyingnya verbal berupa pemalakan uang dan ditangani BK sejak kelas 10," Kata Yeni Ika, Guru BK SMUN 4 Kota Pasuruan.
Sejauh ini pihak sekolah mengaku sudah mendapatkan surat panggilan yang dilayangkan PPA Polres Pasuruan kepada 10 siswa dan 2 orang guru yang akan dimintai keterangan pada esok Rabu dan kamis (27-28) Agustus 2024.(dyt)