Selama Karhutla Di Gunung Welirang Dan Ringgit, Perum Perhutani Tak Ikut Padamkan Api

Selama Karhutla Di Gunung Welirang Dan Ringgit, Perum Perhutani Tak Ikut Padamkan Api Kantor Perum Perhutani Asper Lawang Barat. Foto Iwan dayat.

Kabarwarta.id - Hingga kini, Perum Perhutani KPH Pasuruan belum menerjunkan personilnya, baik Polhut (polisi hutan) KRPH maupun petugas lainya untuk membantu proses pemadaman akibat karhutla di gunung Ringgit.

Meskipun terjadi karhutla terbesar semenjak tahun 2009 di Tahura Raden Soerjo dan juga merambah lahan hutan lindung maupun produksi. Perum Perhutani KPH Pasuruan di Asper Lawang barat terkesan tutup mata terhadap peristiwa ini.

"Mulai dulu jika terjadi kebakaran hutan personil perhutani tidak pernah membantu untuk proses pemadaman api," ujar Fatkhur, salah satu relawan karhutla di pos tanggap bencana karhutla Tretes, Rabu, (16/10/19).

Kebakaran yang melanda kawasan Tahura hingga hutang lindung di Indrokilo pada senin malam, 14 Oktober 2019 juga tidak membuat Perum Perhutani KPH Pasuruan membantu proses pemadaman hutan yang memiliki tanaman Cemara, pinus dan mahoni.

Terkait hal Ini, kepala Asper Lawang Barat KPH Perhutani Pasuruan, Nur Ikhsan belum bisa dikonfirmasi, sebab belum berada dikantornya yang berada di jalan raya Surabaya - Malang di Palang Sukorejo, kabupaten Pasuruan.

Selain lahan yang menjadi tanggung jawab Tahura R. Soerjo, lahan yang dikelola Perum Perhutani KPH Pasuruan di Indrokilo dan di lereng gunung Welirang juga turur terbakar.

"Kalau lahan perhutani yang terbakar hanya sedikit, di setiap titik sekitar 4 sampai 5 hektar, yang terparah adalah  Tahura R. Soerjo " Kata Slamet  relawan dari Usair.

Akibat karhutla di gunung Ringgit dan welirang, hingga saat ini terdata sekitar 1228 hektar lahan hutan terbakar dan 624 hektar terbakar habis di Tahura R. Soerjo dan hutan lindung Indrokilo yang melanda mulai hari Jumat siang, 11 Okyober 2019.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui BPBD Jatim menerjunkan Helikopter water bombing. Sayangnya karena terkendala cuaca yang berkabut pada hari ini, Water bombing kembali ke pangkalan udara Abdurrahman Saleh kabupaten Malang pasca terbang diatas daerah sekitar Karang Ploso, kabupaten Malang.(dyt)