Supeltas Di Pasuruan Bisa Peroleh Jutaan Rupiah Dalam 10 Jam Kerja

Supeltas Di Pasuruan Bisa Peroleh Jutaan Rupiah Dalam 10 Jam Kerja Supeltas Di Simpang Tiga Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Foto iwan dayat.

Supeltas Di Pasuruan Bisa Peroleh Jutaan Rupiah Dalam 10 Jam Kerja

Kabarwarta

Pak ogah atau dengan istilah lain Supeltas (sukarelawan pengatur lalulintas) saat ini merupakan salah satu pekerjaan yang diburu orang karena hasilnya yang cukup menjanjikan dan beromset hingga 1 juta lebih hanya dalam waktu 10 jam.

Seperti hal nya Supeltas yang berada di simpang tiga Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan yang berada di jalan pantai utara Surabaya - Banyuwangi dan dilewati oleh ribuan kendaraan yang lalulalang di simpang tiga ini.

Salah satu supeltas di simpang tiga ini menceritakan bahwa dalam satu hari di tempat ini diatur oleh supeltas selama 10 jam.

"Setiap dua jam sekali kami ganti group dan setiap hari disini ada lima pasang pengatur lalulintas," Ujar Rochim, Jumat (2/8/19).

Menurutnya setiap dua jam dirinya dan satu orang temanya bisa mengantongi uang hingga ratusan ribu rupiah yang dibagi dengan beberapa orang.

"Kami berdua mendapat bagian sebesar 80 % dan sisanya untuk keamanan dan lainya,"Jelas Rochim.

Dalam 120 menit menjadi polisi cepek dirinya mengaku bisa meraup hingga Rp 200.000 sampai Rp 300.000.

"Ramai dan sepinya pendapatan tergantung mobil yang menyebrang dan hasil sebesar itu biasa kami peroleh saat di pagi hari atau sore kalau siang dikisaran Rp 150.000 untuk dua jam," Imbuhnya.

Rochim dan ke sembilan temanya menjadi pak ogah mulai pukul 07.00 wib hingga pukul 17.00 wib dengan satu koordinator yang tidak terjun menjadi supeltas.

"Hasilnya kami setorkan ke koordinator kemudian disisihkan untuk keperluan keamanan dan sisanya untuk kami," Terangnya.

Masih menurut Rochim, Saat ini supeltas yang dijalaninya sudah dijadikan sebagai pekerjaan tetap dan menurutnya hasilnya lebih bisa diandalkan daripada pendapatanya dari sebelum menjadi supeltas yakni sebagai tukang kayu.

Dari hasil menjadi supeltas dirinya mengaku bisa mencukupi kebutuhan dapur dirumahnya dan juga menyekolahkan tiga orang anaknya.

"Dulu sebagai tukang kayu hasilnya tidak pasti dan gajian saat hari sabtu kadang juga telat, Kalau disini selesai kerja dua jam langsung gajian," Pungkasnya,"(dyt).