Tak Ada Kejelasan Proses Fit Dan Proper Test Di Penjaringan Bacakada Kota Pasuruan, Ayi Suhaya Tuntut Ketiga Parpol Agar Transparan

Tak Ada Kejelasan Proses Fit Dan Proper Test Di Penjaringan Bacakada Kota Pasuruan, Ayi Suhaya Tuntut Ketiga Parpol Agar Transparan Ayi Suhaya, Bacawali dari aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Foto Istimewa

Kabarwarta.id - Tidak ada kejelasan terkait kejelasan tahapan pendaftaran calon Walikota dan calon Wakil Walikota Pasuruan, yakni fit dan proper test. Ayi Suhaya salah satu bacawali menuntut ketiga partai politik agar transparan terkait tahapan pencalonan kepala daerah kota Pasuruan periode 2020 - 2025.

"Sampai detik ini, cuma mandek di pengambilan dan pengembalian formulir bacakada. Dan tahapan selanjutnya, yakni Fit dan proper test di DPW atau DPD partai hingga DPP belum ada kejelasan," Tandasnya, kamis (23/7/20).

Ketiga parpol (partai politik) yang dimaksut Ayi yakni, partai Hanura, Partai Gerindra dan partai Golkar. "Harus transparan, biar masyarakat kota Pasuruan mengetahui, Jangan ada dusta diantara kita," Tambah Ayi Suhaya yang saat ini menjabat sebagai aktivis Wakil Gubenur LIRA (lumbung informasi rakyat) provinsi Jawa Timur.

Pria asli kelahiran kota Pasuruan ini menegaskan bahwa. Bukan hanya pihaknya yang menanti tahapan Fit dan proper tes. "Calon yang lain seperti, Raharto Teno Prasetyo, Ismail Nachu, Boedhi Widayat, Yunus Ilyas, dan Achmad Anshori juga menunggu proses ini," imbuhnya.

Di tiga partai politik ini, tahapan proses fit dan proper test seharusnya sudah dilaksanakan seperti yang sudah dilakukan oleh PDI Perjuangan yang sudah melaksanakan proses ini di DPD PDI Perjuangan Jawa Timur dan telah diikuti oleh Raharto Teno Prasetyo, Boedi Widayat, M. Hasan, M. Soleh, Tedy Armanto dan Alimudin.

Pendaftaran bacawali maupun bacawawali yang diusung partai politik akan dilaksanakan pada tangg 4 hingga 6 September 2020 di KPU kota Pasuruan di jalan Panglima Sudirman, Purworejo.

Fit dan ptoper test adalah uji kelayakan dan kepatutan. Hal ini merupakan upaya antitesis dari gejala pengangkatan pejabat di era orde baru.(dyt)