Tekan Biaya Operasional Akibat Dampak PPKM Darurat, P O Sulap Unitnya Menjadi Gedung Pernikahan Berjalan

Tekan Biaya Operasional Akibat Dampak PPKM Darurat, P O Sulap Unitnya Menjadi Gedung Pernikahan Berjalan Bis " Wedding On The Bus " yang sedang berjalan , Foto oleh Alam.

Lampung, kabarwarta.id - PPKM Darurat Perusahaan Otobus (PO) Sulap Unit Jadi Gedung Pernikahan Berjalan Guna Tekan Biaya Operasional. Siasati pemberlakuan aktivitas masyarakat diluar rumah oleh pemerintah untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19.

Perusahaan travel yang berlokasi di Lampung Sumatera satu ini menyulap bis yang biasa digunakan sebagai angkutan wisata jadi gedung pernikahan berjalan pertama kali di Indonesia.

Selama masa pandemi Alam mengaku cukup kelabakan menutup biaya operasional kru bis. Mau tidak mau berinovasi menciptakan layanan baru yang akhirnya bisa menjadi opsi bagi yang ingin melangsungkan prosesi pernikahan. Bagaikan gedung pernikahan. Interior bis beserta konfigurasi kursi juga disulap untuk keperluan akad nikah. Tak ketinggalan, didalam bis juga dipasang meja untuk melaksnakan prosesi ijab-kabul lengkap dengan dekorasi bunga dan pernik yang biasa ada diacara pernikahan.

Dengan kocek berkisar 4.5 Juta hingga 16 Jutaan per paket termasuk jasa foto pernikahan, katering diluar biaya tambahan apabilah ada permintaan tujuan wisata diluar paket sudah bisa menikmati semua fasilitas yang diberikan oleh pihak travel termasuk make up. Alam, pimpinan cabang PT. Excellent Tour and Travel Lampung menjelaskan pelaksaan teknis pernikahan " Wedding On The Bus " sebutnya, tetap memperhatikan protokol kesehatan dimasa pandemi seperti saat ini.

Menggunakan peosedur Wedding Organizer dan dengan SOP Travel yang dikondisifikasi sehingga perjalanan tetap aman dan nyaman selama prosesi pernikahan berlangsung di jalan.

"Jika ada yang bersuhu melebihi 38 derajat celcius atau sedang sakit tidak diperkenankan mengikuti acara, sebagai antisipasi kami memberi tahu ambulan darurat terdekat, antisipasi jika ada kondisi darurat, dapat segera mengantarakan ke faskes terdekat. " Ujar Alam.

Alam menjelaskan, selama sesuai dengan protokol kesehatan, inovasi perusahaanya ini tidak terkendala regulasi pemerintah. Kasitas penumpang maksimal 50%, sebelum menjemput penumpang pengantin dan rombongan.

Bis disemprot desinfektan terlebih dahulu dan para penumpanng juga wajib disterilasi dengan cairan desinfektan. Unit bis yang telah siap akan menjemput calon mempelai, keluarga atau tamu undangan beserta penghulu sesuai dengan permintaan titik penjemputan yang sudah disepakati. Setelah semua siap, bis akan membawa rombongan mengelilingi Kota Lampung kurang lebih 30 menit sebelum menuju destinasi wisata yang sudah ditentukan.

Terkait PPKM darurat yang saat ini sedang ini berjalan, asalkan tidak keluar dari satu wilayah. Bisa berjalan tanpa kendala.

"Wedding On The Bus pemakaiannya dikondisikan di satu wilayah saja pak, begitu juga dengan venue tempat wisata untuk refreshingnya, seperti di lampung contohnya mau yang di kabupaten mana tetap kita layani asal masih di lampung, dan destinasi wisata nya ke venue lokasi wisata yang sudah kerjasama dengan kami. "Tulis Alam melalui pesan singkat Whatsapp.(Av)