Tombak "KUKU BIMA" Untuk Pamor Kepangkatan Ada Di Festival Cowek Kolobendoe

Tombak Hardi Utoyo, pembina kelompok pelestari seni budaya "Moelyokerto" Prigen Pasuruan bersama tombak 'Kuku Bima'. Foto Iwan dayat.

Kabarwarta.id - Tombak berusia satu abad lebih bernama "Kuku Bima" dipamerkan di stan milil pelestari seni dan budaya di Cowek Kolobendoe di deaa Jatiarjo, kecamatan Prigen, kabupaten Pasuruan, sabtu (2/11/19).

Hardi Utoyo selaku pembina, "Muelyokerto" kelompok pelestari seni dan budaya sekaligus pemilik tombak Kuku Bima mengungkapkan bahwa selain tombak, beragam warisan seni budaya bangsa, Keris dipamerkan sekaligus sebagai pengenalan beragam jenis keris dan tumbak serta barang pusaka lainya kepada pengungjung festifal Cowek Kolobendoe.

"Selain tombak Kuku Bima, kami juga memperkenalkan keris Melati yang berusia diatas setengah abad. Disamping juga ada stan bursa keris yang menyediakan beragam jenis keris, sarung keris, minyak pusaka, Jenitri, kujang, pisau, badik, Cemeti, mendak, selut, pendok, warangka dengan harga ratusan ribu hingga lima juta rupiah," Ujar Hardi Utoyo.

Keris sombro, keris tindih, keris demak bintoro, keris Nogo sosro, Tempat sajen cok bakal, kancing gelung, keris Sengkelat, dan keris tangguh Winongan diperlihatkan pada khalayak.

"Sejauh ini penawaran di bursa keris sudah ada, Namun belum ada transaksi karena belum ada kecocokan harga," tambah Hardi.

Di festifal Cowek Kolobendoe ini, kolektor dan pecinta keris serta kelompok paguyuban keris membaur. Dan esok hari, 3 November 2019 akan digelar sarasehan "Budaya keris dan kearifan lokal" dengan narasumber Mng. Projo Agung dari paguyuban pelestari seni budaya Moelyokerto.(dyt)