Bakar Dupa Di Dalam Gedung DPRD Kota Pasuruan, NGO Luapkan Kekecewaannya

Bakar Dupa Di Dalam Gedung DPRD Kota Pasuruan, NGO Luapkan Kekecewaannya Koordinator aksi Ayi Suhaya (pegang mik) di DPRD Kota Pasuruan. Foto Iwan dayat

Pasuruan, kabarwarta.id - Lurug gedung DPRD Kota Pasuruan, NGO Bakar Dupa untuk menghilangkan setan - setan di rumah aspirasi rakyat.

"Peristiwa kemarin waktu pelantikan sangat miris, NGO ngemper di rumput dan tidak diperbolehkan masuk. Mohon hal ini diperhatikan," Ujar Ayi Suhaya koordinator aksi, Rabu (4/9/24).

Ia juga menyoroti kinerja sekwan yang dianggapnya kurang becus dalam menghargai NGO juga belum bisa mengontrol asetnya seperti, 7 laptop untuk anggota DPRD Kota Pasuruan yang belum dikembalikan.

"Kami beri waktu 2 hari jika laptop belum dikembalikan kami akan kesini untuk mendorong sekwan melaporkan ke APH," tukas Alimudin.

Selain hal diatas, NGO lain juga menyoroti kenerja RSUD R. Soedarsono Kota Pasuruan yang dinilai kurang profesional dalam menangani pasienya.

"Pelayanan rumah sakit, payung Madinah PLUT dan JLU harus menjadi prioritas dari anggota DPRD untuk kebaikan masyarakat Kota Pasuruan," terang Ayi Suhaya.

Menanggapi hal ini, Wakil ketua DPRD sementara Ismail Marzuki Hasan mengungkapkan bahwa peristiwa yang menimpa NGO itu merupakan ranah dari sekretaris dewan dan kedepanya akan menjadi koreksi untuk diperbaiki.

Sementara itu,Sekretaris DPRD Kota Pasuruan R. Muharanto meminta maaf kepada rekan - rekan NGO.

"Saya pribadi dan selaku sekwan meminta maaf kepada teman - teman NGO atas ketidaknyamanan kemarin dan memang kami bekerjasama dengan pihak ketiga di E Katalog yang sudah berpengalaman di Probolinggo," ungkapnya.

NGO yang dikoordinir oleh Ayi Suhaya berasal dari tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda serta aktivis muda pergerakan di Pantura dan Kota Pasuruan menyampaikan 9 point' untuk ke 29 anggota DPRD Kota Pasuruan yang dilantik pada 30 Agustus 2024 kemarin.(dyt)