Stock Masih Minim, Harga Mangga Klonal 21 Masih Tinggi
Kabarwarta
Persediaan mangga Klonal 21 khas Kabupaten Pasuruan yang masih terbatas di awal musim panen tahun ini menyebabkan harganya masih tinggi di tingkat petani.
"Masih jarang yang panen, Kalaupun ada, satu pohon yang masak tidak semuanya, hanya beberapa biji dan harganya masih mahal," Ujar Saiful salah satu pengepul mangga di Desa Rombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Rabu (7/8/19).
Saiful menerangkan bahwa mangga Klonal 21 atau juga dikenal dengan mangga Alpukat saat ini di tingkat petani harganya mencapai Rp.50.000 untuk setiap kilogram.
"Sekarang masih tidak bisa dipilih antara besar dan kecilnya ukuran mangga, Semua dihitung per kilogram dan untuk yang jenis mangga alpukat super saat ini belum tersedia," Terang Saiful.
Selain mangga Klonal 21, Saiful juga menerima kiriman mangga dari petani di Kecamatan Rembang dan Wonorejo berupa mangga Gadung lokal, Mangga Lali Jiwo dan mangga Gandik.
"Gadung lokal masih Rp 40.000 dan Lali Jiwo tidak setiap hari tersedia jika ada barang di harga Rp 30.000 dan Gandik saya datangkan dari Kecamatan Wonorejo Rp 25.000 per kilogram," Tambah Saiful.
Pemesan mangga Saiful berasal dari Kota Malang, Surabaya hingga Jakarta bahkan luar pulau Jawa.
"Kalau mangga gadung lokal dikirim ke pasar buah Kota Malang dan Surabaya bersama mangga Lali jiwo dan Gandik, Untuk Pasar Jakarta dan luar pulau Jawa permintaan hanya di mangga Klonal 21 yang lainya tidak mau karena sudah dikirim dari daerah lainya," Tutup Saiful.(dyt)